PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI

ABSTRAK
Ningsih, Anik Fitriya. 2009. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI Periode 2005-2007). Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Sawitri Dwi Prastiti, S.E., M.Si., Ak, (II) Dra. Suparti, MP.
Kata Kunci: Good Corporate Governance, Kinerja Perusahaan.
Corporate governance pada dasarnya menyangkut masalah antara prinsipal (pemilik perusahaan) dan agen (pengelola perusahaan). Konflik kepentingan antara prinsipal dan agen ini dapat diminimalkan dengan suatu mekanisme yang mampu mensejajarkan kepentingan pemegang saham selaku pemilik dengan kepentingan manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komposisi komisaris independen, dewan direksi terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui EPS, ROA, dan Tobin’s Q. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Yandoko (2006). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial.
Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda terhadap 78 perusahaan manufaktur yang tidak memiliki salah satu dari kepemilikan manajerial atau kepemilikan institusional dan tidak mencantumkan data mengenai komisaris independen dalam laporan keuangan secara berturut-turut pada periode 2005 sampai 2007. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis parametrik dengan skala pengukuran rasio.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hanya dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap earning per share, sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap return on assets. Perhitungan nilai adjusted R square diketahui sebesar 11.1% untuk variabel dependen EPS, nilai adjusted R square 24.6% untuk variabel dependen ROA dan nilai adjusted R square 4.5% untuk variabel dependen Tobin’s Q yang berarti bahwa variabel-variabel tersebut masih lemah dalam mempengaruhi Kinerja Perusahaan.
Sampel pada penelitian ini terbatas dikarenakan banyak perusahaan manufaktur yang tidak memiliki salah satu dari kepemilikan manajerial atau kepemilikan institusional dan tidak mencantumkan data mengenai komisaris independen dalam laporan keuangan secara berturut turut selama periode 2005 hingga 2007. Variabel independen masih memiliki pengaruh yang lemah dalam mempengaruhi kinerja perusahaan yang dijelaskan oleh nilai R. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah sampel dari berbagai kategori industri dan juga menambah variabel kontrol selain mekanisme GCG agar didapat hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen.
ABSTRAK
Ningsih, Anik Fitriya. 2009. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI Periode 2005-2007). Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Sawitri Dwi Prastiti, S.E., M.Si., Ak, (II) Dra. Suparti, MP.
Kata Kunci: Good Corporate Governance, Kinerja Perusahaan.
Corporate governance pada dasarnya menyangkut masalah antara prinsipal (pemilik perusahaan) dan agen (pengelola perusahaan). Konflik kepentingan antara prinsipal dan agen ini dapat diminimalkan dengan suatu mekanisme yang mampu mensejajarkan kepentingan pemegang saham selaku pemilik dengan kepentingan manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komposisi komisaris independen, dewan direksi terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui EPS, ROA, dan Tobin’s Q. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Yandoko (2006). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial.
Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda terhadap 78 perusahaan manufaktur yang tidak memiliki salah satu dari kepemilikan manajerial atau kepemilikan institusional dan tidak mencantumkan data mengenai komisaris independen dalam laporan keuangan secara berturut-turut pada periode 2005 sampai 2007. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis parametrik dengan skala pengukuran rasio.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hanya dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap earning per share, sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap return on assets. Perhitungan nilai adjusted R square diketahui sebesar 11.1% untuk variabel dependen EPS, nilai adjusted R square 24.6% untuk variabel dependen ROA dan nilai adjusted R square 4.5% untuk variabel dependen Tobin’s Q yang berarti bahwa variabel-variabel tersebut masih lemah dalam mempengaruhi Kinerja Perusahaan.
Sampel pada penelitian ini terbatas dikarenakan banyak perusahaan manufaktur yang tidak memiliki salah satu dari kepemilikan manajerial atau kepemilikan institusional dan tidak mencantumkan data mengenai komisaris independen dalam laporan keuangan secara berturut turut selama periode 2005 hingga 2007. Variabel independen masih memiliki pengaruh yang lemah dalam mempengaruhi kinerja perusahaan yang dijelaskan oleh nilai R. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah sampel dari berbagai kategori industri dan juga menambah variabel kontrol selain mekanisme GCG agar didapat hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen.

Tinggalkan komentar